Buku ini saya perolehi di Karnival Karangkraf yang lalu. Sudah seminggu berlalu dan sudah selesai saya khatamkan. Baru sekarang ada kesempatan untuk diulas. Tidak usah meleret-leret terus kepada komen saya tentang novel ini.
Pada saya ia sebuah karya yang bukan berfantasi tetapi berpijak di bumi yang realiti. Kenapa saya kata begitu?. Kerana ia seimbang dan tidak berpura-pura. Setiap watak diolah tanpa prejudis. Ya, kesabaran setiap manusia itu ada batasnya dan kita bukan malaikat.
Cerita ini sarat dengan pengajaran dan peringatan. Pesanan saya bila membaca buku ini, jangan diambil manisnya sahaja tetapi pahitnya harus diambil sekali sebagai ubat..
Tahniah buat Kak Ayu Emelda..dan terima kasih novelnya. Teruskan berkarya, mudah-mudahan setiap tulisannya akan memberi manfaat kepada masyarakat...Semoga Allah SWT memudahkan segala urusan.
"Hati yang keras bisa tersentuh jua. Dalam mencari erti hidup, buku ini ada waktunya menjadi cermin. Ya, kita bukanlah manusia yang sempurna...dan aku bukanlah sesiapa..."
ku menatap dalam kelam
tiada yang bisa ku lihat
selain hanya nama-Mu Ya Allah
esok ataukah nanti
ampuni semua salahku
lindungi aku dari segala fitnah
kau tempatku meminta
kau beriku bahagia
jadikan aku selamanya
hamba-Mu yang slalu bertakwa
ampuniku Ya Allah
yang sering melupakan-Mu
saat Kau limpahkan kurnia-Mu
dalam sunyi aku bersujud..
No comments:
Post a Comment